Beberapa hari yang lalu, teman saya di facebook yang juga seperantauan di Gorontalo, Agus Supriyanto, menanyakan hal yang bagus; “Bagaimana cara membuat laptop atau komputer kita tetap “fit” alias tidak lambat?” Tidak hanya bertanya, pria berjenggot lebat yang sudah dianugerahi dua orang anak ini juga meminta saya untuk menuliskan sebuah artikel tentang hal ini di web pengusaha muslim. Whoa …. ide bagus juga tuh. Kalau artikel ini sudah terbit di web pm.com, saya berharap tidak hanya Mas Agus yang bisa mengambil manfaatnya, tetapi juga semua pembaca pm yang di dalam operasional bisnisnya sangat bergantung pada kinerja komputer dan laptop. Semoga bermanfaat.
Note: Tips ini berlaku untuk platform Microsoft Windows.
Sepanjang pengalaman saya menjadi seorang konsultan junior di PT Usadi Sistemindo Intermatika dan CPNS di Pemkab Gorontalo, sepertinya ada beberapa hal penting yang harus dilakukan oleh seorang pengguna PC untuk menjaga kinerja sistem operasinya. Berikut beberapa hal yang saya maksud.
1. Sesuaikan spesifikasi hardware dengan kebutuhan sotftware
Sewaktu saya menjadi CPNS dan diserahi tugas untuk mengurusi SIMDA (Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah), banyak sekali bendahara yang mengeluh dengan kinerja komputernya. Mereka bilang, “kok lambat sekali ya Mas?” Sama seperti sang bendahara, saya juga merasa begitu. Tapi setelah saya cek spesifikasi laptopnya, barulah saya sadar bahwa laptop yang sedang dipakai oleh bendahara ternyata memang tidak memenuhi spesifikasi minimal software pendukung SIMDA, yakni Microsoft SQL Server 2005.
Di halaman resminya, Microsoft memberi tahu calon pengguna aplikasi pengelola databasenya agar menggunakan memori dengan kapasitas 1 GB atau di atasnya. Dengan kata lain, bila ada pengguna yang mencoba-coba untuk menginstal aplikasi ini di PC dengan standar minimal di bawah spesifikasi yang sudah ditentukan, maka ia harusnya sudah tahu akibatnya; komputernya akan melambat! Laptop sang bendahara tadi kebetulan masuk dalam kategori ini. Jadi saya menyerah. Saya enggan mengutak-atiknya.
Kejadian yang menimpa bendahara di atas juga sering terjadi pada pemilik rental komputer di Indonesia. Umumnya para pemilik rental tersebut selalu ingin mengisi komputernya dengan aplikasi versi terbaru. Entah itu MS Office, Adobe Photoshop, Corel Draw, atau Auto Cad. Tapi lucunya, di saat yang sama, ternyata mereka enggan meningkatkan spesifikasi hardware miliknya. Akibatnya sudah jelas, para konsumen akan mengeluh, “kenapa komputer ini sekarang jadi terasa lambat sekali?”
Kasus yang sama juga bisa terjadi pada Anda yang memiliki warnet atau rental game online. Bila Anda ingin memuaskan para konsumen dengan game-game terbaru atau browser paling mutakhir, mungkin ada baiknya bila Anda memeriksa dulu kecocokan antara spesifikasi hardware dengan kebutuhan software. Karena bila tidak, Anda sendiri yang akan merugi.
2. Pasanglah anti virus yang sesuai lalu update terus
Setelah poin di atas, faktor kedua yang sering membuat komputer Anda lambat adalah virus atau bahkan anti virus itu sendiri. Lha kok? Kalau virus membuat lambat itu sih wajar, tapi kalau Anti virusnya sendiri? Masa anti virus justru bikin lambat komputer? Ya terang saja bisa. Kenapa tidak. Untuk menjawab ini kita harus kembali lagi ke poin nomor satu; kecocokan hardware dengan kebutuhan software. Kalau Anda tidak percaya, cobalah menginstal anti virus McAfee di PC yang terisi memori 1 GB. Lalu perhatikan apa yang akan terjadi. Dari Gorontalo saya akan menebak bahwa komputer Anda pasti akan terasa lebih cepat bila berjalan tanpa McAfee ketimbang berjalan dengannya. Dan ini juga wajar karena McAfee sendiri sebagai sebuah software memang sudah diciptakan untuk lingkungan komputasi dengan hardware yang tinggi. Bukan sebaliknya. Berdasarkan pengalaman, untuk beberapa anti virus yang kompleks seperti McAfee, Norton, atau Norman, penulis menyarankan Anda untuk menyiapkan PC dengan memori sampai 4 GB. Dengan memori sebesar ini, penulis merasakan perubahan kinerja yang tidak terlalu berarti meski berjalan dengan McAfee pun.
Bila memori Anda tidak sampai 4 GB, penulis menyarankan agar Anda memasang anti virus dengan nama AVG. Bila mampu membayar, Anda boleh memilih AVG Internet Security 2012, tapi bila tidak, gunakan saja AVG Anti-Virus Free Edition 2012 yang tidak kalah performanya. Selama berkantor di DPPKAD Pemkab Gorontalo, penulis akhir-akhir ini sering mengganti McAfee yang ada di laptop milik bendahara dengan AVG versi free. Hasilnya? Luar biasa. Laptop lama milik bendahara tadi yang sering berjalan terlalu lambat kini sudah mulai berubah menjadi agak cepat. Selain cepat, laptopnya juga tetap terlindungi dari virus-virus Indonesia yang hobi menjangkiti korbannya melalui flashdisk. Adakah kelebihan lainnya dari AVG? Ada; gampang memperbaharuinya. Hanya bermodal koneksi internet dan satu-dua kali klik, para pengguna sudah bisa memperbaharui database virus sekaligus patch untuk aplikasinya. Semakin sering dan cepat diupdate, semakin cepat pula proses update tersebut selesai. Dengan demikian, lebih enak memperbaharui AVG satu kali sehari ketimbang seminggu atau sebulan sekali.
To be continued …. (masih ada beberapa tips, saya simpan untuk bagian berikutnya)